Skip to main content

Megawati akan Pertimbangkan Masukan Jokowi Jadi Capres

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Politisi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari menanggapi dukungan Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko "Jokowi" Widodo untuk maju sebagai calon presiden (Capres) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 ini.
Anggota DPR Fraksi PDI-Perjuangan ini mengapresiasi dukungan yang disampaikan KIB terhadap salah satu kader terbaik PDI-Perjuangan, yakni Jokowi.
Eva katakan, masyarakat boleh mengekspresikan kehendak dan aspirasinya. Tapi, sambungnya, tentu supaya efektif maka sesuai mekanisme yang ada.
Dalam UU Pemilu, jelas dia, pencapresan hanya bisa dilakukan oleh partai, sehingga siapapun tidak bisa mencapreskan kalau tidak mewakili parpol. Sementara, satu-satunya peluang Jokowi maju adalah melalui PDI-Perjuangan karena dia kader Partai.
Sedangkan mekanisme pencapresan di internal PDIP adalah menjadi wewenang prerogratif Ketua Umum Megawati Soekarniputri. Sehingga, aspirasi masyarakat luas parpol harus dikanalisasi ke PDIP terutama Ketua umum.
"Ketum akan mempertimbangkan semua masukan baik internal maupun eksternal dan tentu demi kebaikan PDIP dan bangsa bukan demi seseorang kader yg semuanya hanya petugas partai," jelas Eva, saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (16/2/2014).
Sebelumnya, Reinhard Parapat, ketua KIB mengatakan KIB setidaknya memiliki 2 juta anggota, yang tersebar di setiap provinsi di Indonesia. Di Jakarta kata dia KIB memiliki posko di setiap kelurahan, dan jumlah relawannya mencapai sekitar 2.600 orang.
Megawati akan Pertimbangkan Masukan Jokowi Jadi Capres
"KIB sejak Pilkada sudah mendukung Jokowi. Sekarang kita mendukung Jokowi untuk menjadi presiden. Banyak dukungan dari teman-teman di daerah untuk mendukung Jokowi, akhirnya terkumpul sekitar dua juta anggota," katanya.
Reinhard menegaskan dukungan kepada Jokowi adalah murni aspirasi masyarakat yang berharap Jokowi bisa membenahi Indonesia.
Ia secara pribadi mendukung Jokowi karena menurutnya Jokowi sudah sukses menangani Jakarta, salah satunya permasalahan banjir, sehingga menurutnya akan lebih baik Jokowi maju sebagai presiden.
"Kalau jadi Presiden, tentunya kordinasi pemerintah pusat dan pemprov DKI akan semakin harmonis, masalah Jakarta akan semakin bisa ditangani," katanya.
Sayangnya Jokowi yang merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu belum ditunjuk Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri.
"Kalau partai tidak menunjuk Jokowi, kita paksa partai. Kalau Jokowi jadi Wakil Presiden, kita tidak dukung," tandasnya.

Comments

Popular posts from this blog

Tulisan Alquran 30 Juz

Tulisan Alquran 30 Juz Written by Administrator    Saturday, 17 November 2012 19:13 Al-Quran adalah kitab suci ummat Islam. Al-Quran 30 Juz ini adalah tulisan Arab Al-Quran dalam format Microsoft Word yang lengkap 30 Juz. Al-Quran 30 Juz ini memudahkan kita mengutip, menulis kembali atau untuk koleksi tulisan arab Al-Quran 30 juz. Kalau Anda suka atau dirasa cukup bermanfaat, silahkan beri tanda suka pada link facebook di bagian bawah. link download:   30 Juz.zip (503kb) ::   Download Disini

Cara Agar Rumah Tangga Selalu Harmonis

10 Tips Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga Buang jauh-jauh pemikiran bahwa menikah muda akan sulit untuk berjalan langgeng! Asalkan orang itu memahami tips-nya, pasangan yang telah menikah di usia muda mampu menjaga keharmonisan rumahtangganya dan senantiasa menjadi pasangan yang abadi. Untuk pasangan muda, berikut artikel penting tentang, “10 Tips yang Menjaga Keharmonisan Rumahtangga”, yaitu: 1. Jangan Pelit Mengatakan “Aku Cinta Kamu” Ada perempuan muda bersuami, apabila dia mengirimi suaminya pesan, di akhir kalimat pada setiap SMS-nya, perempuan muda itu selalu bilang, “Aku Cinta Kamu”. Sekarang cobalah anda terapkan pada pasangan anda. 2. Jadilah Pasangan yang Intim Untuk pasutri mempererat hubungan merupakan modal awal dalam rangka membangun rumahtangga agar selalu harmonis. Kompak, rukun, serta selalu bekerjasama merupakan faktor penting yang harus dimiliki oleh setiap individu dari pasangan. Begitu juga intim saat di tempat tidur. Disinyalir, pasangan suami ist

Prabowo Sindir Wiranto di Film Sang Patriot

TEMPO.CO ,  Jakarta --Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra membela diri atas tudingan menjadi dalang dalam kerusuhan Mei 1998. Pembelaan diri dilakukan bekas Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ini melalui film dokumenter berjudul 'Sang Patriot' yang diproduksi partainya. Salah satu bagian film yang berdurasi sekitar 30 menit ini menggambarkan kerusuhan yang melanda Jakarta dan krisis politik yang terjadi pada Mei 1998 lalu. Mahasiswa menggelar demonstrasi besar-besaran menuntut Presiden Soeharto mundur. Mereka berhadapan langsung dengan aparat bersenjata. Kala itu Prabowo adalah Pangkostrad. "Tidak bisa dipungkiri bahwa di balik kerusuhan ini masih ada sejumlah pertanyaan yang belum bisa dijawab," kata penulis buku Politik Huru Hara Mei 1998, Fadli Zon, dalam testimoninya di film tersebut. "Misalnya, kenapa aparat keamanan tidak mampu untuk mengendalikan (kerusuhan)?" Menurut Wakil Ketua Umum Gerindra ini, Panglima ABRI saat