Skip to main content

Posts

Recent posts

Prabowo Sindir Wiranto di Film Sang Patriot

TEMPO.CO ,  Jakarta --Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra membela diri atas tudingan menjadi dalang dalam kerusuhan Mei 1998. Pembelaan diri dilakukan bekas Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ini melalui film dokumenter berjudul 'Sang Patriot' yang diproduksi partainya. Salah satu bagian film yang berdurasi sekitar 30 menit ini menggambarkan kerusuhan yang melanda Jakarta dan krisis politik yang terjadi pada Mei 1998 lalu. Mahasiswa menggelar demonstrasi besar-besaran menuntut Presiden Soeharto mundur. Mereka berhadapan langsung dengan aparat bersenjata. Kala itu Prabowo adalah Pangkostrad. "Tidak bisa dipungkiri bahwa di balik kerusuhan ini masih ada sejumlah pertanyaan yang belum bisa dijawab," kata penulis buku Politik Huru Hara Mei 1998, Fadli Zon, dalam testimoninya di film tersebut. "Misalnya, kenapa aparat keamanan tidak mampu untuk mengendalikan (kerusuhan)?" Menurut Wakil Ketua Umum Gerindra ini, Panglima ABRI saat

Thierry Henry: Lionel Messi Dari Dunia Lain

Tiga tahun merumput bersama Lionel Messi di Barcelona (2007-10), Thierry Henry dibuat terkagum-kagum oleh kemampuan olah bola striker Argentina tersebut. Sang bintang veteran Prancis yang kini membela New York Red Bulls di MLS Amerika Serikat itu bahkan menyebut Messi seakan tidak berasal dari Planet Bumi. "Anda tak bisa mendeskripsikannya dalam kata-kata. Dia dari dunia lain, dia yang terbaik," kata Henry kepada  El Mundo Deportivo . "Dapat memilikinya di sisi Anda setiap hari adalah luar biasa. Dia melakukan hal-hal tak terbayangkan." "Saya tak tahu seberapa jauh lagi dia akan mampu melaju dalam kariernya, tapi sekarang ini dia pastinya telah menjadi seorang pemain mengagumkan," pungkas Henry. Messi baru saja naik ke posisi ketiga daftar topskor sepanjang masa La Liga dengan koleksi 228 gol, setara dengan Raul Gonzalez, usai dua kali menjebol gawang Rayo Vallecano dalam kemenangan 6-0 El Barca, Sabtu (15/2) lalu.

Sepuluh Trivia Film “RoboCop

Meski dianggap inferior dari film aslinya, “RoboCop” (2014) yang berada di bawah arahan José Padilha cukup mengejutkan karena diperbolehkan melontarkan pertanyaan-pertanyaan politis dan eksistensialis dalam balutan hiburan dengan rating PG-13. Penonton boleh jadi terbelah antara suka ataupun tidak suka dengan film ulang buat yang mencoba untuk berjarak dengan suguhan klasik dari Paul Verhoeven ini. Tetapi, beberapa kisah belakang layarnya mungkin dapat meyakinkan Anda bahwa film barunya ini bukan hanya sebuah kisah daur ulang yang malas, tetapi sudah berusaha untuk menyatakan sesuatu yang relevan. Ingin tahu lebih banyak tentang film ini? Berikut adalah sepuluh trivia dari film “RoboCop”: Description Toggle Cuplikan Adegan "Robocop" Dibintangi oleh Joel Kinnaman, Abbie Cornish, dan Gary Oldman. 1  -  5  /  7 Joel Kinnaman in Columbia Pictures' "Robocop" - 2014 1  /  7 Yahoo Movies | Foto oleh Columbia /

Kapal selam pertama buatan Indonesia mulai dibangun

MERDEKA.COM.  Mulai diproduksinya kapal selam buatan anak bangsa November mendatang merupakan satu loncatan besar bagi Indonesia. Produksi ini disebut akan memperkuat alutsista yang dimiliki oleh Indonesia demi menjaga kedaulatan negara. Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanudin, berkelakar jika selama ini Indonesia baru mampu membuat kapal selam dalam bentuk makanan. Yakni pempek yang terkenal dari Palembang. "Ini sebuah loncatan tekno. Selama ini kapal selam palembang," katanya sembari tertawa saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/2). Kementerian Keuangan sendiri telah setuju menyuntik modal PT PAL sebesar USD 250 juta atau setara Rp 2,9 triliun dalam tiga tahun. Dana sebesar itu bakal digunakan BUMN perkapalan tersebut untuk membuat kapal selam. "Kementerian keuangan menyetujui Penyertaan Modal Negara (PMN). Sebenarnya anggaran yang dibutuhkan sebesar USD 250 juta tapi ini multiyears maka akan dianggarkan sebesar USD 180 juta tahun ini," ujar Wak

Tifatul Sembiring Ancam Tutup Telkomsel dan Indosat

JAKARTA -  Jika terbukti membantu penyadapan, Telkomsel dan Indosat terancam ditutup pemerintah. Hal tersebut sesuai dengan Undang Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Sanksi tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, menyusul bocornya dokumen Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) dan Direktorat Intelijen Australia yang menyadap jutaan pelanggar Telkomsel dan Indosat. "Kalau dia menyalahgunakan (kewenangan) ada Undang Undang 36 tahun 19999. Kalau mereka melakukan itu mereka bisa ditutup, kalau terbukti membantu aktif membantu penyadapan yang ilegal," ujar Tifatul di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (18/2/2014). Tifatul pun mengatakan sanksi tersebut akan diberikan jika ternyata dalam investigasinya operator komunikasi BUMN akan ikut ditutup jika terbukti melanggar UU tersebut.  "Termasuk BUMN kalau terbukti kan melanggar UU Nomor 36 itu. Semua operator siapapun tidak ada yang kebal hukum," kata dia. Menindakla

Megawati akan Pertimbangkan Masukan Jokowi Jadi Capres

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Politisi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari menanggapi dukungan Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko "Jokowi" Widodo untuk maju sebagai calon presiden (Capres) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 ini. Anggota DPR Fraksi PDI-Perjuangan ini mengapresiasi dukungan yang disampaikan KIB terhadap salah satu kader terbaik PDI-Perjuangan, yakni Jokowi. Eva katakan, masyarakat boleh mengekspresikan kehendak dan aspirasinya. Tapi, sambungnya, tentu supaya efektif maka sesuai mekanisme yang ada. Dalam UU Pemilu, jelas dia, pencapresan hanya bisa dilakukan oleh partai, sehingga siapapun tidak bisa mencapreskan kalau tidak mewakili parpol. Sementara, satu-satunya peluang Jokowi maju adalah melalui PDI-Perjuangan karena dia kader Partai. Sedangkan mekanisme pencapresan di internal PDIP adalah menjadi wewenang prerogratif Ketua Umum Megawati Soekarniputri. Sehingga, aspirasi masyarakat luas parpol harus dikanalisasi ke PDIP terut