Skip to main content

Azimat Bertuah untuk Capres 2014

Rajah/Azimat Bertuah dari Lereng Merapi untuk Capres 2014
Rajah Bertuah dari Lereng Merapi untuk Capres 2014
TEMPO.COSleman - Kiai karismatik Pondok Pesantren Al-Qodir Masrur Ahmad menyiapkan sebuah rajah bertuah untuk calon presiden RI 2014. Rajah dengan bahan dasar kulit kijang (cervus timorensis) itu dibuat selama 7 bulan 17 hari.
"Setiap huruf yang saya torehkan menyimpan jundullah, tentara Allah," kata Masrur yang pesantrennya berada di lereng Gunung Merapi, Jumat 8 Maret 2013. Masrur mengaku sejak dulu sudah membuat 8 rajaah dengan kulit binatang liar. Bahkan, dia melanjutkan, rajah buatannya dimiliki oleh mantan presiden Soeharto dan Abdurrahman Wahid.
Masrur menjelaskan, pembuatan rajah bertuah atau azimat melalui proses yang panjang. Tidak hanya waktunya, tetapi juga lelaku spiritual khas kiai wajib dijalani, seperti puasa 40 hari dan wirid pada setiap torehan setiap huruf dan angkanya.
Rajah yang sudah dibingkai ukuran 150 centimeter tinggi dan dan lebar 100 sentimeter itu ditorehkan banyak tulisan, antara lain lafal Allah dan Muhammad. Selain itu, di setiap sudutnya ada tulisan nama empat sahabat Nabi Muhammad yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali.
Di dalam lingkaran terdapat tulisan ayat-ayat Al-Quran, seperti surat Al-Fath, ayat kursi dan banyak lafal dari kitab-kitab hikmah dari kitab kuning. Ada pula huruf arab yang berbahasa ibrani. Rata-rata huruf arab yang ditorehkan sang kiai menggunakan kaligrafi/khat riq'ah tanpa harakat. Ada juga yang menggunakan kaligrafi jenis naskhi. "Tintanya adalah tinta cina dicampur dengan minyak ja'faron," kata kiai yang rambutnya panjang itu.
Fungsinya kata Masrur, dapat menarik suatu kewibawaan bagi yang memiliki, menjaga kepribadian dan menarik rezeki. Apabila, yang memilikinya ingin menjadi seorang pemimpin, dapat menarik suara rakyat.
Namun, ia menegaskan, memiliki rajah ini harus bebas dari syrik. Kepercayaan akan kekuatan rajah bisa mengundang syirik. Maka kepercayaan aqidah tetap kepada Tuhan. Hanya saja, rajah itu juga menjadi sarana dan sugesti bagi pemiliknya. "Rajah berisi doa-doa yang dituang dalam tulisan," kata Masrur.

Comments

Popular posts from this blog

Tulisan Alquran 30 Juz

Tulisan Alquran 30 Juz Written by Administrator    Saturday, 17 November 2012 19:13 Al-Quran adalah kitab suci ummat Islam. Al-Quran 30 Juz ini adalah tulisan Arab Al-Quran dalam format Microsoft Word yang lengkap 30 Juz. Al-Quran 30 Juz ini memudahkan kita mengutip, menulis kembali atau untuk koleksi tulisan arab Al-Quran 30 juz. Kalau Anda suka atau dirasa cukup bermanfaat, silahkan beri tanda suka pada link facebook di bagian bawah. link download:   30 Juz.zip (503kb) ::   Download Disini

Cara Agar Rumah Tangga Selalu Harmonis

10 Tips Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga Buang jauh-jauh pemikiran bahwa menikah muda akan sulit untuk berjalan langgeng! Asalkan orang itu memahami tips-nya, pasangan yang telah menikah di usia muda mampu menjaga keharmonisan rumahtangganya dan senantiasa menjadi pasangan yang abadi. Untuk pasangan muda, berikut artikel penting tentang, “10 Tips yang Menjaga Keharmonisan Rumahtangga”, yaitu: 1. Jangan Pelit Mengatakan “Aku Cinta Kamu” Ada perempuan muda bersuami, apabila dia mengirimi suaminya pesan, di akhir kalimat pada setiap SMS-nya, perempuan muda itu selalu bilang, “Aku Cinta Kamu”. Sekarang cobalah anda terapkan pada pasangan anda. 2. Jadilah Pasangan yang Intim Untuk pasutri mempererat hubungan merupakan modal awal dalam rangka membangun rumahtangga agar selalu harmonis. Kompak, rukun, serta selalu bekerjasama merupakan faktor penting yang harus dimiliki oleh setiap individu dari pasangan. Begitu juga intim saat di tempat tidur. Disinyalir, pasangan suami ist

Prabowo Sindir Wiranto di Film Sang Patriot

TEMPO.CO ,  Jakarta --Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra membela diri atas tudingan menjadi dalang dalam kerusuhan Mei 1998. Pembelaan diri dilakukan bekas Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ini melalui film dokumenter berjudul 'Sang Patriot' yang diproduksi partainya. Salah satu bagian film yang berdurasi sekitar 30 menit ini menggambarkan kerusuhan yang melanda Jakarta dan krisis politik yang terjadi pada Mei 1998 lalu. Mahasiswa menggelar demonstrasi besar-besaran menuntut Presiden Soeharto mundur. Mereka berhadapan langsung dengan aparat bersenjata. Kala itu Prabowo adalah Pangkostrad. "Tidak bisa dipungkiri bahwa di balik kerusuhan ini masih ada sejumlah pertanyaan yang belum bisa dijawab," kata penulis buku Politik Huru Hara Mei 1998, Fadli Zon, dalam testimoninya di film tersebut. "Misalnya, kenapa aparat keamanan tidak mampu untuk mengendalikan (kerusuhan)?" Menurut Wakil Ketua Umum Gerindra ini, Panglima ABRI saat